dia Gema. Gema tak seperti tokoh fiksi dinovel atau karakter heroik di film. dia memang sempurna, tapi bukan seperti karakter novel atau film, bukan. Gema punya cara berbeda menunjukan kesempurnaannya. entah bagaimana, intinya Gema berbeda. Gema sempurna, tapi tak seperti yang lainnya.
Gema bukan karakter penuh rasa cuek dan sikap dingin, bukan.
Gema hanyalah Gema. pemilik senyum bulan sabit yang selalu membuatku ingin sekali menjadi bintangnya.
sayangnya, tempatku bukan disitu. bintangnya itu bukan rumahku.
aku tak akan bisa hadir dirumahnya, aku tak bisa menetap. Gema hanya memberikanku secangkir kopi, yang seharusnya ku ucapkan terima kasih, bukan memberi hatiku untuknya.
kami punya tempat masing-masing.
ia di rumahnya.
dan aku di rumahku.
kami berbeda, tak akan bisa seatap.
aku bisa apa
rumahnya terasa terlalu indah ku tempati.
rasaku terasa terlalu memaksa untuk diterima.
tempatku tak ada di sana,
dihatinya.
ya, pada akhirnya, aku kembali melakukannya,
bersembunyi pada kolong kasur, berteman pada tempat tidurku.
Salam dari,
Jua.
13 Juni 2021.
Komentar
Posting Komentar