Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Take A Chance With Me

 “Halo? San? Sudah telfon?” “..." “Kamu itu gimana sih, San. Habis ini kamu nggak ketemu dia lagi. Sekali aja lah, habis itu kamu nggak akan ketemu dia lagi, jadi kamu nggak perlu khawatir. Hidup kamu habis ini nggak ada dianya, santai saja.” “Aku ragu, menurutmu sekarang waktu yang tepat?” “Tepat nggaknya, kita gak pernah tahu kalau nggak dicoba, San. Kalau memang dia orangnya, semua waktu akan tepat. Percaya sama aku.” “Ya sudah. Tolong ke Apartment aku sekarang, bajuku tinggal masuk koper.” “Ih, sebentar! Kamu jadi telfon dia nggak?” “Ke apartmentku saja dulu. Nanti aku pikir-pikir lagi.” “Ya ampun! Masih saja dipikir-pikir. Dari lima tahun lalu juga kamu selalu mikir dan nggak akan pernah terjadi.” Aku mematikan sambungan. Berbicara hal ini nggak akan pernah selesai. Karena tindakan itu tidak pernah ada. Aku selalu mengulur, tapi pembahasan itu terus berlanjut, begitu dengan perasaanku sendiri. Rasmi bilang aku harus mengaku, tapi buatku tidak akan pernah ada bedanya. Rasmi bi...